13/09/12

Saham Apple & Samsung Kejar-kejaran, BlackBerry?

Angga Aliya - detikinet
Kamis, 13/09/2012 15:11 WIB

Bocoran BlackBerry London (n4bb)
Jakarta - Saham Apple Inc dan Samsung Electronics terus menguat sejak awal tahun, bahkan saling kejar-kejaran satu sama lain seiring persaingan keduanya. Keduanya punya lini ponsel pintar yang bisa dibanggakan.

Lalu, bagaimana dengan nasib produsen ponsel pintar paling laris di Indonesia, yaitu Research in Motion (RIM) dengan BlackBerry-nya?

Seperti dikutip dari data perdagangan saham Wall Street, Kamis (13/9/2012), saham perusahaan asal Kanada ini turun US$ 0,4 atau (0,54%) ke level US$ 7,42 (Rp 66.800) per lembar.

Padahal, awal tahun ini sahamnya sempat mencapai posisi tertinggi di US$ 30,62 per lembar. Itu berarti, saat ini saham RIM sudah anjlok 75,8% dari posisi tertingginya tersebut.

Bahkan, saham RIM sempat jatuh ke posisi terendahnya di US$ 6,33 per lembar. Imbal hasil yang diberikan oleh saham RIM sejak awal tahun ini adalah minus 75,4%.

Coba bandingkan saham RIM dengan saham Apple dan Samsung. Saham produsen iPad itu kini berada di level US$ 669,8 (Rp 6,1 juta) per lembar, setelah ditutup naik US$ 9,2 (1,39%).

Saham perusahaan yang didirikan almarhum Steve Jobs ini sempat mencapai titik tertinggi di US$ 683,29 per lembar tahun ini. Pemegang saham Apple sudah bisa menikmati imbal hasil 74,8%.

Saham Samsung yang listing di bursa Korea Selatan pun tak kalah mahal, berada di level 1,3 juta won (Rp 11 juta) per lembar. Hari ini, sahamnya masih diperdagangkan dan naik 7.000 won (0,54%).

Awal Juni tahun ini, saham RIM mulai jatuh hingga di bawah US$ 10 per lembar. Mencapai posisi terendahnya dalam delapan tahun terakhir.

RIM yang selama ini menjadi pionir dalam ponsel pintar berpotensi ketinggalan dalam kompetisi di industrinya yang sudah didominasi oleh iPhone milik Apple dan ponsel berbasis Android besutan Samsung dari Korea Selatan.

Perusahaan asal Kanada ini sudah melaporkan proyeksi kerugian di 2012 ini. Untuk itu, RIM sudah menyewa penasihat investasi untuk menentukan opsi strategis untuk langkah perusahaan ke depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar